Pondok pesantren Roudlotul qur'an sambilawang sawo kutorejo mojokerto

Pondok pesantren roudlotul Qur'an sambilawang sawo kutorejo mojokerto jatim

Pondok pesantren adalah tempat dimana seseorang yang mau belajar (santri) menginap ( mukim) dan  mengenyam pendidikan pesantrennya ditempat tersebut dengan dipimpin oleh sang pengajar (pengasuh/kyai). Dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pengasuh.

Roudlotul Qur'an dalam kaidah bahasa Arab terdiri dari kata roudlun dan Al-Qur'an.
Roudlun berarti taman/tempat yang indah
Al-Qur'an adalah kitab suci Alloh yang diturunkan pada nabi Muhammad Saw sebagai mukjizat yang diawali dengan surat alfatihah dan diakhiri surat An-Nas.
Dalam artian bahwa roudlotul Qur'an adalah tempat dimana seseorang menggali ilmu Al-Qur'an dengan suasana yang menarik Dan selalu mencari keindahan keindahan Al-Qur'an dengan metode yang tepat bagi santri Al-Qur'an.

Sambilawang adalah daerah yang terletak di kecamatan Kutorejo berada ditengah kabupaten Mojokerto, dengan berbatasan sebelah Utara kecamatan Pacet, sebelah selatan kecamatan bangsal, sebelah timur kecamatan Pungging dan timur nya kecamatan Dlanggu

A. Latar belakang
Seiring berkembangnya dunia pendidikan di era globalisasi ini, pondok pesantren sebagai tempat bernaung para santri tidak lepas dari tantangan zaman yang menuntut untuk berkembang sebagaimana semestinya, santri adalah individu yang tidak lagi diperhitungkan dalam zaman ini yang cenderung konservatif/ berpikiran seperti zaman yang belum maju, Dunia modern telah menganggap bahwa para santri adalah manusia yang tidak lebih hanya bisa mengaji, berpakaian ala santri, membaca Alquran dan tanpa mengerti akan yang dikehendaki Al-Qur'an, dan juga santri hanyalah individu yang pemikiran nya stagnan dan tidak maju. Bahkan dilingkup masyarakat mereka cenderung seperti kaum yang marginal dengan perkembangan zaman yang serba maju,
  Diantara filosofi pesantren yang sudah menyebar, diantara macam macam pesantren dengan khas yang berbeda beda yaitu ada yang disebut pesantren Al-Qur'an, pesantren Al-Qur'an ini hanya memprioritaskan pembacaan/hafalan Alquran dengan metode-metode yang berbeda, dengan jenjang waktu yang relatif berbeda, ada yang bisa menghafal Al-Qur'an 1tahun, 2 tahun,3tahun atau bahkan lebih dari tahun diharapkan. Santri yang sudah khatam ( menyelesaikan 30 juz) akan diwisuda dan mendapatkan syahadah (ijazah) dari pesantren yang ditempati belajar. Setelah selesai biasanya santri tersebut pulang dan meneruskan kehidupannya ditempat asalnya, ada yang melanjutkan sekolah, kuliah, pindah pesantren yang lain dan ada yang membuat atau membuka tempat belajar/tpq/ pondok pesantren Alquran didaerahnya sendiri. Sebagai santri Al-Qur'an mereka sudah didoktrin untuk senantiasa menjaga dan menonjolkan kemampuan Al-Qur'an nya baik dalam hal bacaan, tafsir maupun implementasi dalam sehari hari didalam dirinya dan orang lain.

B. Sejarah singkat pondok pesantren roudlotul Qur'an
Sebelum adanya pondok pesantren roudlotul Qur'an itu berdiri, dusun sambilawang adalah sebuah kampung kecil yang syarat terlihat keagamaannya, masyarakat cenderung sudah agamis dan berpola seperti kampung Islam.
Beliau adalah kyai Mahfud Siddiq yang asli dari kecamatan Mojosari yang menikah dengan mbah nyai ruwiyah yang berasal dari dusun Mojolegi desa sawo Kutorejo, beliau berdualah disekitar tahun 1960 telah mengajarkan agama di sambilawang yang bertempat di masjid Assidiqie yang dinisbatkan dengan ayah beliau yaitu kyai Siddiq. Tahun 60 an masyarakat berbondong-bondong pergi ke masjid Assidiqie dengan tujuan belajar agama Islam yang ketepatan beliau adalah badal/pengganti Mursyid thoriqoh qhodiriyah Naqsyabandiyah dari kyai qusyairy Mojosari. Dari tahun 60an sampai 90an praktis masjid menjadi sarana pembelajaran agama masyarakat sekitar dalam mengembangkan syi'ar agama Islam, kegiatan yang ada pada waktu itu diantaranya:
* Pengajian Al-Qur'an anak-anak maupun remaja
* Khususiyah thoriqoh (wirid thoriqoh beserta pengajian nya)
* sholawat diba'iyah
* Manaqib syekh Abdul Qodir Al Jaelani
*Ishari (ikatan seni Hadroh Indonesia)
   Kesemuanya ini dalam naungan masjid Assidiqie dan bimbingan kyai Mahfud Siddiq. Putra putri beliau adalah
1. KH Muhammad Yahya Mahfudz
2. Ibu nyai Siti ma'ani
3. Ibu muzammah
4. Ibu maslakhah
5. Gus Abdul Mujib
6. Gus Abdul hakim (alm)
7. Gus H Abdul hafidz
8. Gus abdur Rouf (alm)
9. Neng umi Mahsunah
10. Neng khotimil auladiyah
11. Neng nur Azizah
Dari kesebelas putra putri beliau ada yang menonjol diantara mereka,  yaitu putra ke7 kyai mahfudz yang bernama agus H Abdul hafidz.
Agus H abdul hafidz dilahirkan di dusun SAMBILAWANG pada tahun 1971, gus hafidz sapaan akrab beliau waktu kecil pertama mempelajari agama dari ayahnya yaitu kyai mahfudz,  ketika berumur sekitar 10 tahun,  beliau dipondokkan ke mojogeneng jatirejo yang diasuh langsung oleh almukarrom romo kyai haji yahdi matlab yang terkenal kyai karismatik, menguasai banyak kitab dan juga hafidzul qur'an (hafal alquran).  Gus hafidz kecil memang anak yang lain dari yang lain, dalam menghafal Al-Qur'an beliau sangat rajin sehingga dalam rentan waktu singkat menyelesaikan 30 juz dengan sempurna ketika masih berumur 17 tahun. Beliau juga aktif mengikuti perlombaaan musabaqoh hifdzil (hafalan) qur'an (MHQ),  sehingga waktu itu beliau menang menjadi juara nasional 30 juz dengan hadiah haji ke tanah suci makkatul mukarromah pada usia belum genap 20 tahun,
Program di pondok pesantren roudlotul qur'an sambilawang sawo kutorejo mojokerto :

* Formal
1. Taman kanak -kanak Islam (TKI)
2. Sekolah Dasar Islam (SDI)

* nonformal
1. Qiroatul qur'an binnadzor
2. Qiroatul qur'an bilghoib
3. Madrasah diniyah (Madin)

* ekstrakurikuler
- Religi
1. Banjari
2. Seni hadrah indonesia (ISHARI)
3. Sholawat dibaiyyah
4. Sholawat burdah
5. Seni baca alquran
6. Manaqib syekh abdul qodir jailani
7. Wirid dzikrudz dzakirin

- Nonreligi
1. Futsal
2. Sepakbola

 
C. Visi dan misi
-Visi
* berwawasan qur'an
* berakhlaq qur'an
* mencintai alquran
-misi
* menciptakan pecinta alquran yang handal
* menjadikan Al-Qur'an adalah pedoman hidup
* tangkas terhadap tantangan zaman

D. Penutup

Belum selesai
Zaynillah El-arief